Imagine Dragons - Mad World (Lyrics + Terjemahan)

Gagasan Malaysia Baharu 13 Mei 2018

Sunday 31 August 2014

UMAT ISLAM HARUS TAHU ! BULAN ZULKAEDAH : ERTI, KELEBIHAN DAN PERISTIWA BERSEJARAH

BULAN ZULKAEDAH : ERTI, KELEBIHAN DAN PERISTIWA BERSEJARAH

Keutamaan dan Amalan di Bulan Dzul Qa`idah

Bulan Dzul Qa`idah adalah awal bulan haji yang kemuliaannya disebutkan oleh Allah swt dalam kitab-Nya yang mulia. 
Sayyid Ibnu Thawus meriwayatakan bahwa bulan Dzul Qa`idah adalah bulan diijabahnya doa, khususnya bagi orang yang sedang kesulitan. 
Tentang keutamaan bulan Dzul-Qaidah, Rasullullah saw bersabda: 
“Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah di dalamnya, maka taubatnya diterima, dosa-dosanya diampuni, musuh-musuhnya ridha pada hari Kiamat, matinya dalam keadaan beriman, agamanya tidak dicabut darinya, kuburnya diluaskan dan diterangkan, kedua orang tuanya diridhai dan dosa mereka diampuni oleh Allah, rizkinya diluaskan, sakrakatul mautnya dikasihi oleh Malaikat dan ruhnya dicabut dari jasadnya dengan mudah.” 
Amalan di Bulan Dzul-Qaidah
Bagi yang ingin memperoleh keutamaan bulan ini, hendaknya mandi sunnah pada hari pertama, kemudian berwudhu’ dan melakukan shalat sunnah empat rakaat (2 kali salam). Caranya: setiap rakaat sesudah Fatihah, membaca Surat Al-Ikhlas (3 kali), An-Nas (3 kali) dan Al-Falaq (sekali). Sesudah shalat membaca Istighfar (70 kali), kemudian membaca:
لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ 
Lâ Hawla walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyil ‘azhîm. 
Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ اِغْفِرْلِي ذُنُوْبِى وَذُنُوْبَ جَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ 
Yâ `Azîzu yâ Ghaffâru, ighfirlî dzunûbî wa dzunûba jamî`il mu’mîna wal mu’minât. Fainnahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ Anta.
.
Wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Maha Pengampun, ampuni dosa-dosaku dan dosa-dosa mukminin dan mukminat, tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Barangsiapa berpuasa pada bulan yang mulia ini tiga hari: Kamis, Jum’at, dan Sabtu, Allah mencatat baginya seperti beribadah sembilan ratus tahun.” 
Syeikh Ali bin Ibrahim berkata: Sungguh pada bulan-bulan yang mulia keburukan dilipatgandakan demikian juga kebaikan. Tanggal 11 Dzul Qaidah 148 H adalah hari kelahiran Imam Ali Ar-Ridha (sa). Malam tanggal 15 Dzul Qa`idah adalah malam yang penuh barakah, malam Allah memandang hamba-hamba-Nya yang mukmin dengan rahmat-Nya, memberi seratus pahala kepada orang yang beramal dalam ketaatan kepada Allah, juga kepada orang yang berpuasa yang hatinya selalu terkait dengan masjid dan matanya tidak bermaksiat kepada Allah, khususnya di dalam masjid Nabawi. Karena itu, hendaknya menghidupkan malam itu dengan ibadah, ketaatan, shalat dan memohon hajat-hajat Anda kepada Allah swt.
Dalam suatu riwayat juga disebutkan: “Barangsiapa yang memohon hajatnya kepada Allah pada malam ini, Allah akan memberi hajat yang dimohonnya.” 
Tanggal 23 Dzul Qaidah tahun 200 H adalah hari wafatnya Imam Ali Ar-Ridha (sa).Sebagian ulama berkata: Pada hari ini disunnahkan berziarah kepada Imam Ar-Ridha (sa) dari dekat atau dari kejauhan. Sayyid Ibnu Thawus berkata di dalam kitabnya Al-Iqbal: Aku temui dalam sebagian kitab-kitab sahabat-sahabat kami (semoga Allah merahmati mereka): Pada hari ini, tanggal 23 Dzul Qaidah disunnahkan berziarah kepada Imam Ali Ar-Ridha (sa) dari dekat atau dari kejauhan.
Tanggal 25 Dzul Qa`idah dan Amalannya
Malam Tanggal 25 Dzul Qaidah adalah malam bumi dibentangkan dari bawah Ka’bah di atas air. Malam ini adalah malam yang mulia, malam diturunkannya rahmat Allah swt. Barangsiapa yang bangun malam untuk beribadah, ia akan memperoleh pahala yang tak terhingga. 
Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali Al-Wasysya’, ia berkata: Pada suatu ketika aku bersama ayahku, ketika itu aku masih kecil, kemudian kami makan malam di dekat makam Imam Ali Ar-Ridha (sa), malam itu adalah malam tanggal 25 Dzul-Qaidah, ia berkata kepadanya: malam 25 Dzul-Qaidah adalah malam kelahiran Nabi Ibrahim (as) dan Nabi Isa (as), malam ini adalah malam dibentangkannya bumi dari bawah Ka’bah. Barangsiapa yang berpuasa pada hari ini, nilainya sama dengan berpuasa 60 bulan. 
Hari ke 25 adalah hari dibentangkannya bumi. Hari ini adalah termasuk hari yang empat, yang utama dan istimewa untuk berpuasa setiap tahun. Hari ini adalah hari Allah swt menebarkan rahmat-Nya, hari beribadah dan berkumpul untuk berdzikir kepada Allah, dan pahalanya sangat besar. 
Dalam riwayat yang lain juga dikatakan bahwa selain puasa, ibadah, dzikir dan mandi, ada dua lagi amalan, yaitu:
Pertama: Melakukan shalat sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab-kitab Ahlul bait (sa). Yaitu, shalat dua rakaat pada waktu Dhuha. Caranya, setelah Fatihah membaca surat Asy-Syams (5 kali), dan setelah salam membaca:
لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Lâ hawla wa lâ quwwata illâ billâhil ‘Aliyil ‘Azhîm.
Kemudian membaca doa:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
يَامُقِيْلَ الْعَثَرَاتِ اَقِـلْنِى عَثْرَتِى. يَامُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ اَجِبْ دَعْوَتِى. يَاسَامِعَ اْلاَصْوَاتِ اِسْمَعْ صَوْتِى. وَارْحَمْنِي وَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِي وَمَاعِنْدِى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad
Yâ Muqîlal ‘atsarati aqilnî ‘atsratî. Yâ Mujîbad da`awâti ajib da`watî. Yâ Samî’al ashwati isma’ shawtî warhamni wa tajâwaz `an sayyiâti wa mâ ‘indî yâ Dzal jalâli wal ikrâm.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Wahai Yang Mengampuni dosa-dosa, ampuni dosaku. Wahai Yang Memperkenankan setiap doa, perkenankan doaku. Wahai Yang Mendengar semua suara, dengarlah suaraku, kasihanilah daku, dan ampunilah kejelekan-kejelekanku, wahai Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan.
Kedua: disunnahkan membaca doa berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
اَللّهُمَّ داحِيَ الْكَعْبَةِ، وَفالِقَ الْحَبَّةِ، وَصارِفَ اللَّزْبَةِ، وَكاشِفَ كُلِّ كُرْبَة، اَسْاَلُكَ في هذَا الْيَوْمِ مِنْ اَيّامِكَ الَّتي اَعْظَمْتَ حَقَّها، وَاَقْدَمْتَ سَبْقَها، وَجَعَلْتَها عِنْدَ الْمُؤْمِنينَ وَديعَةً، وَاِلَيْكَ ذَريعَةً، وَبِرَحْمَتِكَ الْوَسيعَةِ اَنْ تُصَلِّيَ عَلى مُحَمَّد عَبْدِكَ الْمُنْتَجَبِ فِى الْميثاقِ الْقَريبِ يَوْمَ التَّلاقِ، فاتِقِ كُلِّ رَتْق، وَداع اِلى كُلِّ حَقِّ، وَعَلى اَهْلِ بَيْتِهِ الاَْطْهارِ الْهُداةِ الْمَنارِ دَعائِمِ الْجَبّارِ، وَوُلاةِ الْجَنَّةِ وَالنّارِ 
Allâhumma dâhiyal ka’bati wa fâliqal habbati wa sharifal lazbati wakâsyifa kulli kurbatin. As-aluka fî hâdzal yawmi min ayyâmika. Allatî a’zhamta haqqahâ wa aqdamta sabqahâ. Wa ja’altahâ ‘indal mu’minîna wadî’atan. Wa ilayka dzarî’atan. Wa birahmatikal wasî’ati an tushalliya `alâ muhammadin `abdikal muntajabi fil mîtsâqil qarîbi, yawmat talâq. Fâtiqi kulli ratqin, wa dâ’in ilâ kulli haqqin. Wa `alâ ahli baytihil athhâr alhudâtil manâri, da`âimil jabbâr wa wulâtil jannati wan nâri.
Ya Allah, wahai Yang Membentangkan Ka’bah, wahai Yang Membelah biji-bijian, wahai Yang merubah kekuatan, wahai Yang Menghilangkan setiap derita. Aku memohon kepada-Mu pada hari ini, yaitu hari di antara hari-hari-Mu yang Kau muliakan haknya, yang Kau dahulukan keagungannya, yang Kaujadikan bagi orang-orang yang beriman sebagai titipan, dan wasilah kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang luas. Sampaikan shalawat kepada Muhammad, hamba-Mu yang mulia dalam Perjanjian yang dekat pada hari kiamat, hamba-Mu, pembuka setiap kemaslahatan, dan penyeru kebenaran; sampaikan juga shalawat itu kepada keluarganya yang suci, pembimbing pada cahaya, kepercayaan Zat Yang Maha Perkasa, pemegang kunci surga dan neraka.
وَاَعْطِنا في يَوْمِنا هذا مِنْ عَطائِكَ الَْمخْزوُنِ غَيْرَ مَقْطوُع وَلا مَمْنوُع، تَجْمَعُ لَنا بِهِ التَّوْبَةَ وَحُسْنَ الاَْوْبَةِ، يا خَيْرَ مَدْعُوٍّ، وَاَكْرَمُ مَرْجُوٍّ، يا كَفِيُّ يا وَفِيُّ 
Wa a’thinâ fî yawminâ hâdzâ min `athâikal makhzûni ghayri maqthû’in walâ mamnû`in. Tajma`u lanâ bihit tawbata wa husnal awbah. Yâ Khayra mad`uwwin wa Akrama marjuwwin, yâ Kafiyyu yâ Wafiyyu. 
Pada hari yang agung ini anugrahkan kepada kami karunia-karuniaMu yang tersimpan, yang tak terputus dan tak terhalangi, sehingga dengannya Kau himpunkan bagi kami taubat dan kebaikan penyesalan. Wahai Tumpuan Yang Terbaik, wahai Harapan Yang Termulia, wahai Yang Maha Mencukupi, wahai Yang Maha Menepati janji-Nya, 
يا مَنْ لُطْفُهُ خَفِيٌّ اُلْطُفْ لي بِلُطْفِكَ، وَاَسْعِدْني بِعَفْوِكَ، وَاَيِّدْني بِنَصْرِكَ، وَلا تُنْسِني كَريمَ ذِكْرِكَ بِوُلاةِ اَمْرِكَ، وَحَفَظَةِ سِرِّكَ، وَاحْفَظْني مِنْ شَوائِبِ الدَّهْرِ اِلى يَوْمِ الْحَشْرِ وَالنَّشْرِ، وَاَشْهِدْني اَوْلِياءِكَ عِنْدَ خُرُوجِ نَفْسي، وَحُلُولِ رَمْسي، وَانْقِطاعِ عَمَلي، وَانْقِضاءِ اَجَلي 
Yâ Man luthfuhu khafiyyun ulthuf lî biluthfika. Wa as`idnî bi’afwika. Wa ayyidnî binashrika. Walâ tansanî karîma dzikrika biwulâti amrika wa hafazhati sirrika. Wa ashidnî min syawâyibid duhûri ilâ yawmil hasyri wan nasyri. Wa asyhidnî awliyâika `inda khurûji nafsî wahulûli ramsî wanqithâ`i `amalî wanqidhâi ajalî.
Wahai Yang karunia-Nya tersembunyi, anugrahkan padaku karunia-Mu dengan kelembutan-Mu. Tolonglah daku dengan ampunan-Mu. Kokohkan aku dengan pertolongan-Mu. Jangan lupakan daku pada kemuliaan sebutan-Mu dengan menjalankan perintah-Mu dan memelihara rahasia-Mu. Lindungi daku dari keburukan-keburukan zaman hingga hari kiamat. Perlihatkan padaku para kekasih-Mu saat kematian menjemputku, saat kuburku telah disiapkan, saat amalku diputuskan dan ajalku ditetapkan.
اَللّهُمَّ وَاذْكُرْني عَلى طُولِ الْبِلى اِذا حَلَلْتُ بَيْنَ اَطْباقِ الثَّرى، وَنَسِيَنِى النّاسُونَ مِنَ الْوَرى، وَاحْلِلْني دارَ الْمُقامَةِ، وَبَوِّئْني مَنْزِلَ الْكَرامَةِ، وَاجْعَلْني مِنْ مُرافِقي اَوْلِيائِكَ وَاَهْلِ اجْتِبائِكَ وَاصْطَفائِكَ، وَباركْ لي في لِقائِكَ، وَارْزُقْني حُسْنَ الْعَمَلِ قَبْلَ حُلُولِ الاَْجَلِ، بَريئاً مِنَ الزَّلَلِ وَسوُءِ الْخَطَلِ 
Allâhumma wadzkurnî ‘alâ thûlil bilâ. Idzâ halalta bayna atbâqits tsarâ, wa nasiyanin nâsûna minal warâ. Wa ahlinî dâral muqâmati, wa bawwi`nîmanzilal karâmati. Waj’alnî min murâfiqi awliyâika wa ahliahibbâika washthifâika. Wa bâriklî fî Liqâika. Warzuqni husnal amali qabla hulûlil ajali barîan minaz zalali wa sûil khathali. 
Ya Allah, ingatkan aku pada cobaan yang panjang masanya ketika Kau anugerahkan padaku kekayaan, saat dan manusia melupakanku. Tempatkan daku di tempat yang mulia. Jadikan aku sahabat para kekasih-Mu dan keluarga kekasih-Mu dan pilihan-Mu. 
Berkahi daku dalam perjumpaan dengan-Mu. Anugerahi daku amal yang terbaik sebelum ajal menjemputku, Sucikan daku dari segala dosa dan perbuatan yang hina. 
اَللّهُمَّ وَاَوْرِدْني حَوْضَ نَبِيِّكَ مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ، وَاسْقِني مِنْهُ مَشْرَباً رَوِيّاً سائِغاً هَنيئاً لا اَظْمَأُ بَعْدَهُ وَلا اُحَلاَُّ وِرْدَهُ وَلا عَنْهُ اُذادُ، وَاجْعَلْهُ لي خَيْرَ زاد، وَاَوْفى ميعاد يَوْمَ يَقُومُ الاَْشْهادُ 
Allâhumma wa awwridnî hawdha nabiyyika Muhammadin shallallâhu ‘alayhi wa âlihi. Wasqinî minhu masyraban rawiyyan sâighan hanîan lâ azhmau ba’dahu walâ uhallau wirdahu walâ ‘anhu udzâd. Waj’alhulî khayra zâdin wawfâ mî`âdin yawma yaqûmul asyhâd.
Ya Allah, bawalah daku ke telaga Nabi-Mu Muhammad saw. Berilah daku dari telaganya minuman yang segar, yang tak akan haus lagi sesudahnya, dan selalu rindu untuk kembali padanya. Karuniakan padaku sebaik-baik bekal saat janji-Mu ditegakkan dan para saksi di hadapkan. 
اَللّهُمَّ وَالْعَنْ جَبابِرَةَ الاَْوَّلينَ وَالاْخِرينَ، وَبِحُقُوقِ اَوْلِيائِكَ الْمُسْتَأثِرِينَ اَللّهُمَّ وَاقْصِمْ دَعائِمَهُمْ وَاَهْلِكْ اَشْياعَهُمْ وَعامِلَهُمْ، وَعَجِّلْ مَهالِكَهُمْ، وَاسْلُبْهُمْ مَمالِكَهُمْ، وَضَيِّقْ عَلَيْهِمْ مَسالِكَهُمْ، وَالْعَنْ مُساهِمَهُمْ وَمُشارِكَهُمْ 
Allâhumma waal’an jabâbiratal awwalîna wal âkhirîna lihuqûqi awliyâikal musta’tsirîn. Allâhumma waqshim da`âimahum. Wa ahlik asyyâ`ahum wa`âilahum. Wa `ajjil mahâlikahum Waslubhum mamâlikahum. Wadhayyiq ‘alayhim masâlikahum. Wal`an musâhimahum wa masyârikahum. 
Ya Allah, laknatlah orang-orang yang menzalimi hak para kekasih-Mu, dari dahulu hingga sekarang. Ya Allah, hancurkan benteng-benteng mereka. Binasakan pengikut-pengikut mereka dan keluarga mereka. Percepatlah kebinasaan mereka. Porakporandakan kerajaan mereka. Sempitkan jalan mereka. Dan laknatlah sahabat-sahabat mereka dan penolong-penolong mereka. 
اَللّهُمَّ وَعَجِّلْ فَرَجَ اَوْلِيائِكَ، وَارْدُدْ عَلَيْهِمْ مَظالِمَهُمْ، وَاَظْهِرْ بِالْحَقِّ قائِمَهُمْ، وَاجْعَلْهُ لِدينِكَ مُنْتَصِراً، وَبِاَمْرِكَ في اَعْدائِكَ مُؤْتَمِراً 
Allâhumma wa `ajjil faraja awliyâika. Wardud ‘alayhim mazhâlimahum. Wa azhhir bilhaqqi qâimahum. Waj`al lidînika muntashiran wa biamrika fî a`dâika mu’tamirâ.
Ya Allah, percepatlah kehadiran kekasih-Mu. Patahkan kezaliman musuh-musuh mereka. 
Tampakkan kebenaran dengan kehadiran shahibuz zaman. Jadikan ia penolong agama-Mu, dengan ketentuan-Mu jadikan ia penguasa musuh-musuh-Mu.
اَللّهُمَّ احْفُفْهُ بِمَلائِكَةِ النَّصْرِ وَبِما اَلْقَيْتَ اِلَيْهِ مِنَ الاَْمْرِ في لَيْلَةِ الْقَدْرِ، مُنْتَقِماً لَكَ حَتّى تَرْضى وَيَعوُدَ دينُكَ بِهِ وَعَلى يَدَيْهِ جَديداً غَضّاً، وَيَمْحَضَ الْحَقَّ مَحْضاً، وَيَرْفُضَ الْباطِلَ رَفْضًا 
Allâhummahfufhu bimalâikatin nashri, wa bimâ alqayta ilayhi minal amri fî laylatil qadri muntaqaqiman laka. Hattâ tardhâ wa ya’ûda dînuka bihi wa ’alâ yadayhi jadîdan ghadhdhan. Wa yamhadhal haqqa mahdhan, wa yarfudhal bâthila rafdhâ. 
Ya Allah, bentengi ia dengan para Malaikat pemberi pertolongan, dengan perkara yang Kau sampaikan kepadanya pada malam al-Qadar sebagai pembalasan dari-Mu. Sehingga Engkau ridha pada kami dan agama-Mu kembali bersamanya dalam keadaan jernih dan suci. Tegakkan kebenaran dengan jelas-jelasnya, dan hancurkan kebatilan dengan kehancuran yang sebenarnya. 
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلى جَميعِ آبائِهِ، وَاجْعَلْنا مِنْ صَحْبِهِ وَاُسْرَتِهِ، وَابْعَثْنا في كَرَّتِهِ حَتّى نَكُونَ في زَمانِهِ مِنْ اَعْوانِهِ، اَللّهُمَّ اَدْرِكْ بِنا قِيامَهُ، وَاَشْهِدْنا اَيّامَهُ، وَصَلِّ عَلَيْهِ وَارْدُدْ اِلَيْنا سَلامَهُ، وَالسَّلامُ عَلَيْهِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاتُهُ 
Allâhumma shalli `alayhi wa `alâ jamî’i abâihi, waj`alnâ min shabihi wa usratihi. Wab’atsnâ fî kurratihi hattâ nakûna fî zamânihi min a`wânihi. Allâhumma adrik binâ qiyâmuhu, wa asyhidnâ ayyâmahu wa shalli `alâ Muhammadin wa âlihi. Wardud ilaynâ salâmahu wassalâmu `alayhi wa `alayhim wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepadanya dan bapak-bapaknya. Jadikan kami sahabatnya dan keluarganya. Bangkitkan kami dalam perjuangannya sehingga kami menjadi pasukannya di zamannya. 
Ya Allah, pertemukan kami dengan kehadirannya. Perlihatkan kepada kami hari-harinya. 
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan alirkan pada kami kedamaiannya. Semoga salam dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya senantiasa tercurahkan kepadanya.
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 5)
Wassalamu’alaikum wr.wb
http://id.alfusalam.web.id
http://shalatdoa.blogspot.com
http://fauzifathurrahim-amalanharian.blogspot.com/2009/12/keutamaan-dan-amalan-di-bulan-dzul.html?m=1

DOA MUFTI PERTAMA PADA HARI KEMERDEKAAN 1957


Doa Syeikh Ahmad bin Mohd Said (Mufti Pertama) Pada Hari Kemerdekaan 1957. Azan dan Doa iringi hari pengisytiharan kemerdekaan

Doa Syeikh Ahmad bin Mohd Said (Mufti Pertama) Pada Hari Kemerdekaan 1957

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

اَللَّهُمَّ وَفِّقْ سَائِرَ العُمَّالِ وَالوُزَرَاءِ وَالسَّلاَطِينَ وَالمُلُوكِ وَالأُمَرَاءِ لِرِعَايَةِ أُمُورِ الدِّينِ وَالمُحَافَظَةِ عَلَى حُقُوقِ المُسْلِمِينَ وَإِقَامَةِ العَدْلِ فِى الأَحْكَامِ وَالتَّمَسُّـكِ بِفَضَائِلِ الإِسْلاَمِ،
اَللَّهُمَّ وَأَصْلِحْ بِهِمْ شُئُونَ الأُمَّةِ المَلاَيُوِيَّةِ حَتَّى تَتَرَقَّى وَتَتَقَدَّمَ إِلَى أَعْلَى مَا يَتَحَقَّقُ بِهِ بُلُوغُ الأُمْنِيَّةِ. اَللَّهُمَّ وَانْصُرْنَا مَعَاشِرَةَ الأُمَّةِ المَلاَيُوِيَّةِ وَاهْدِنَا وَسَدِّدْنَا خَيْرَ البَرِيَّةِ وَاهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْـتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِينَ،
اَللَّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا الكُرُبَاتِ وَسَـلِّمْنَا نَحْنُ مِمَّا فِيهِ مِنَ الآفَاتِ وَاحْفَظْنَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ وَمَلاَمٍ وَبَـلِّغْنَا كُلَّ مَقْصُودٍ وَمُرَامٍ وَأَصْلِحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ غَيْرِنَا حَتَّى تَكُونَ فِى أَمَانٍ وَسَلاَمٍ. وَفَرِّجْ عَنَّا كُرُبَاتِنَا فَرْجًا عَاجِلاً بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ،
اَللَّهُمَّ كُنْ لَنَا وَلَهُمْ وَلِهَذَهِ البِلاَدِ حَافِظًا مِنْ جَمِيعِ البَلاَيَا وَدَافِعًا عَنَّا وَعَنْهُمْ جَمِيعَ الرَّزَايَا، وَانْصُرْنَا عَلَى الأَعْدَاءِ وَالحُسَّادِ وَاحْلُلْ غَضَبَكَ وَنِقْمَتَكَ عَلَى البَغْيِ وَالفَسَادِ اَللَّهُمَّ وَاحْرُسْ بِعَيْنِكَ الَّتِي لاَ تَنَامُ وَاكْـنُفْ بِكَنَفِكَ وَرُكْنِكَ الَّذِي لاَ يُرَام. اَللَّهُمَّ اِرْمِ رَايَةَ الإِسْلاَمِ مَنْشُورَةً وَمَوَاطِنَ الدِّينِ وَالحَـقِّ مَعْمُورَةً.

Yang bermaksud, Ya Allah! Anugerahkanlah taufiq kepada sekelian pentadbir awam, jemaah menteri, para sultan dan raja, serta pemimpin negara bagi memelihara kehendak-kehendak agama, memelihara hak keistimewaan umatnya, menegakkan keadilan dalam undang-undang dan berpegang kepada keindahan Islam.

Ya Allah! Jadikanlah mereka agen perubah hal keadaan orang-orang Melayu, agar bangsa ini meningkat maju dan kehadapan sehingga tercapai cita-cita yang diidam-idamkan. 

Ya Allah! Bantulah bangsa Melayu, bimbinglah serta jadikanlah kami menjadi sebaik-baik manusia. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan yang telah Engkau kurniakan kepada umat Islam yang telah menikmatinya, bukan sebagaimana orang yang Engkau murkai dan bukan juga orang yang sesat.

Ya Allah! Hindarilah kami daripada sebarang kesusahan, sejahterakanlah kami daripada segala yang boleh memudharatkan, peliharalah kami daripada segala buruk lagi keji dan tunaikanlah segala yang diharap dan dihajati. Harmonikanlah antara kami dan bangsa lain selain kami hingga kami sentiasa dalam keamanan dan keselamatan. Bebaskanlah kami dengan segera daripada segala kepayahan dengan rahmatMu wahai Tuhan yang Maha Merahmati segala yang penyayang.

Ya Allah! Jadikanlah bagi bangsa kami, kaum yang lain dan negara ini penjaga daripada segala bala, yang menghalang kami dan mereka daripada sebarang pencerobohan. Bantulah kami menewaskan segala musuh dan orang yang dengki. Zahirkanlah kemarahanMu dan kemurkaanMu kepada orang yang melampau dan yang melakukan kerosakkan. 

Ya Allah! Awasilah dengan penglihatanMu yang tidak pernah lena dan bentengilah dengan perlindungan dan bentengMu yang tidak mudah diterima.

Oleh,

Al-Marhum Syeikh Haji Ahmad bin Muhammad Said, doa ini dibaca ketika pengisytiharan Kemerdekaan Negara di Stadium Merdeka oleh Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj pada 31hb Ogos 1957.





Pautan artikel lain yang berkaitan :-

Semarak Merdeka – Memahami Kandungan Pemasyhuran Kemerdekaan


Malays gave up the country name "Tanah Melayu" in 1963

Archive  : 31st August 2014
INTERESTING ARTICLE FOR THE MALAYS, CHINESE (ESPECIALLY) AND OTHERS TO READ !! Malays gave up country name ‘Tanah Melayu’ in 1963, any regrets?
On 5 Aug 1957, the Raja-Raja Melayu signed the perjanjian Persekutuan Tanah Melayu with British High Commissioner Sir Donald MacGillivary in King’s House, Kuala Lumpur.
On 15 Aug 1957, the Rang Undang-Undang Perlembagaan Persekutuan Tanah Melayu was passed by the Majlis Mesyuarat Undangan. Pictured below is the 1957 constitution.
PersekutuanTanahMelayu1957
On 31 Aug 1957, the Watikah Pemashyuran Kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu was signed by Tunku Abdul Rahman.
The historic document in Jawi script is scanned below.
WatikahKemerdekaan
Its translation to bahasa Melayu rumi reads :

Pemasyhuran kemerdekaan

Dengan nama Allah yang Maha Murah [Pemurah] lagi Mengasihani. Segala puji bagi Allah yang Maha Berkuasa dan selawat dan salam ke atas sekalian Rasul-Nya.
Bahawasanya oleh kerana telah tibalah masanya bagi umat Persekutuan Tanah Melayu ini mencapai taraf suatu bangsa yang merdeka lagi berdaulat sama setimpal kedudukannya dengan segala bangsa di seluruh dunia.
Dan bahawasanya oleh kerana dengan perjanjian yang disebut namanya Perjanjian Persekutuan Tanah Melayu tahun 1957 yang diperbuat di antara Duli Yang Maha Mulia Baginda Queen dengan Duli-Duli Yang Maha Mulia Raja-Raja Melayu, maka, telah dipersetujui bahawa Negeri-negeri Melayu, iaitu JohorPahangNegeri SembilanSelangorKedahPerlisKelantan,Terengganu, dan Perak serta negeri yang dahulunya dinamakan Negeri Selat, iaitu Melaka dan Pulau Pinang, mulai 31 hari bulan Ogos tahun 1957, hendaklah menjadi sebuah Persekutuan baharu bagi negeri-negeri yang bernama Persekutuan Tanah Melayu.
Dan bahawasanya oleh kerana telah bersetuju pula di antara kedua-dua pihak dalam perjanjian tersebut, iaitu Melaka dan Pulau Pinang hendaklah daripada tarikh tersebut itu tamat daripada menjadi sebahagian daripada jajahan takluk Baginda Queen, dan Duli Yang Maha Mulia Baginda Queen tidak lagi berhak menjalankan apa-apa kedaulatan baginda ke atas kedua-dua buah negeri yang tersebut itu.
Dan bahawasanya kerana telah bersetuju pula di antara kedua-dua pihak yang tersebut, iaitu Perjanjian Persekutuan Tanah Melayu tahun 1948, dan segala perjanjian yang lain yang ada sekarang antara Duli Yang Maha Mulia Baginda Queen dengan Duli-Duli Yang Maha Mulia Raja-Raja ataupun salah seorang daripada Baginda-Baginda itu sebelum tarikh yang tersebut hendaklah dibatalkan mulai daripada tarikh itu, dan semua kuat kuasa-kuat kuasa dan hak-hak Duli Yang Maha Mulia Baginda Queen ataupunParlimenNegeri United Kingdom dalam Negeri-Negeri Selat yang tersebut itu ataupun yang berhubung dengannya atau Negeri-Negeri Melayu ataupun Persekutuan Tanah Melayu seluruhnya adalah tamat dengan sendirinya.
Dan bahawasanya oleh kerana Duli Yang Maha Mulia Baginda Queen, Duli-Duli Yang Maha Mulia Raja-Raja Melayu, Parlimen Negeri United Kingdom dan Majlis-Majlis Undangan Persekutuan dan Negeri-Negeri Melayu telah meluluskannya, Perjanjian Persekutuan Tanah Melayu tahun 1957 itu berjalan kuat kuasanya. [...]
You will notice in the Proclamation of Independence – sort of our ‘birth certificate’ – that the Raja-Raja M-E-L-A-Y-U are mentioned throughout.
No mention of “Cina” though.
But more importantly, the 1957 Watikah Pemashyuran Kemerdekaan refers to this country as Persekutuan TANAH  M-E-L-A-Y-U  in name.
Federation of the Malay States
Only Penang and Malacca were the Straits Settlements but with Merdeka, the Queen of England duly relinquished her rights to both colonies.
BELOW: 
Hukum_Kanun_Melaka_(manuskrip_asal)_1
Manuscript Hukum Kanun Melaka

Only Penang is not a Malay state

When the all states in the Malay peninsula were first federated in 1948, the agreement was similarly called Perjanjian Persekutuan Tanah Melayu.
These states, with the exception of Penang, have always been Malay states ruled by a Raja Melayu yang berdaulat.
As you can see, Penang is unique in the scheme of things. But then again, Penang ain’t that very big and the fact of this small state (one out of 11) not being a Malay state did not deter the Semenanjung from adopting the name Tanah Melayu.
JohorTubuh1895

Always had Melayu identity

On 14 Apr 1895, Sultan Abu Bakar formalized the Undang-Undang Tubuh Negeri Johor. See above the kitab Undang-Undang Tubuh Kerajaan Johor; the ‘1312’ on the front cover refers to the year in Hijrah.
On 2 Nov 1911, the Undang-Undang Tubuh Kerajaan Terengganu was framed.
And the modern Undang-Undang Tubuh Negeri of the other states Malay were similarly constituted in the following years.
BELOW: 
TunkuFirstCabinet
Tunku’s first post-Independence Cabinet (note: Tan Siew Sin absent)

TUNKU, TUNKU WHAT DID YOU DO?

Up to 1963, this land was Tanah Melayu.
But when Singapore, Sabah and Sarawak merged with the 11 states of Tanah Melayu, then our country become Malaysia.
Tunku, the Bapa Kemerdekaan, enjoyed a warm personal friendship with MCA founder Tan Cheng Lock who was a Malacca Baba.
The first cooperation between Umno (Abdul Razak Yahya) and MCA (Ong Yoke Lin) was crafted in 1952 for purpose of the Kuala Lumpur city council election.
MalayaFirstCabinet
In the photo above of Tunku’s first Cabinet, there are three Ministers from MCA. They are Cheng Lock’s son Tan Siew Sin, Ong Yoke Lin and H.S. Lee.
All three were men of a different breed from the Chinese politicians we have now. Tan was a Baba, Ong converted to Islam in 1961 taking the name Omar while Lee came from a rich family of tin miners. His grandfather was a scholar while his great grandfather had served as an official in the Chinese emperor’s court.
MCA’s Tun Col. H.S. Lee was clearly unlike today’s DAP evangelista politicians who are greedy carpetbaggers exploiting the gullibility of a resentful Chinese electorate.
BELOW : You can take the Ah Soh out of the wet market but you can’t take the wet market out of the Ah Soh 
Not #trending ... Money can't buy "class"

Tanah Melayu is racist!

Nowadays if you as much as dare whisper the words Tanah Melayu, the Dapsters will scream that you’re a “racist” !
They will demonize you as a hater who is anti-national unity. They will smear you as a “bigot” who wants to divide or tear apart our society. They will hang the scarlet letter ‘E’ around your neck, announcing to the cyber world – which is thoroughly dominated by them – that here walks an “Extremist” terrorizing his meek and mild and peace-loving Malaysian neighbours.
Oh yes, and you’re “low class” too.
Some of them will even go as far as to claim that “the ‘Malay’ is [merely] a political construct that was initiated by the British”.
The paragraph below is extracted from an article by the (now defunct portal) Nut Graph editor Jacqueline Ann Surin titled ‘The problem with Malay unity‘.

Label ‘pendatang’ makes the Chinese berserk

Never mind history but you’re strictly forbidden to call the Chinese ‘pendatang’ even though they behave like one.
The term “pendatang” is a provocation that will assuredly make the Firsters go all ballistic. The predictable rage they display when called as such is really, really vicious.
An Isma activist Alifah Ting Abdullah once suggested to the non-Malays:
Jika rasa tidak mampu untuk bertolak ansur dan punya rasa hormat seperti mana datuk nenek moyang kita dahulu yang dengan rela hati menandatangi kontrak sosial dan berada di bawah pimpinan tuan punya tanah sekarang (Malaysia) iaitu kaum Melayu (Islam), rasanya elok juga untuk memohon kewarganegaraan China iaitu bukan warganegara Malaysia.”
The Yahudi Yeohs retaliated against her short 400-word statement with more than 1,000 comments:
So much for loving their enemy and turning the other cheek.
BELOW: Berita Harian editorial cartoon in August 1958 on Persekutuan Tanah Melayu celebrating its first birthday
CartoonBeritaHarianAug1958

NO HOPE, NO CURE

They talk about “national reconciliation”.
They claim they want nothing better than national unity, and to live in peace and harmony.
But the truth of the matter is that MCA has already torn up the social contract.
And the DAP is using a most sneaky backdoor method – “there are no Malays, no Indians too and zero Chinese, all are Malaysians” – in order to negate Article 153 of the Federal Constitution on the “special position” of the Malays.
Their Politics of Hate has poisoned the well, and their endless fitnah destroyed good faith and goodwill between the races almost beyond repair. All because they’re too greedy for power and believe that the ends justify whatever the means.
Related articles of the same topic, here :-

Hari Kemerdekaan Malaysia 

Adakah semua bangsa Melayu tahu (gambar)


https://www.facebook.com/photo.php?fbid=763146793747558&set=p.763146793747558&type=1

UNTUK RENUNGAN, SELAMAT MENYAMBUT ULANGTAHUN KEMERDEKAAN KE 57...Malaysia, Di sini Lahirnya Sebuah Cinta...

UNTUK RENUNGAN 

Pemimpin :ktua msyarakat: tok penghulu: pengerusi koperasi: towkey bus pekerja: ketua pelancung:RAKAN2 LAIN. Mungkin ini berguna utk kita semua:

Dalam sebuah majlis, seorang usahawan berbangsa Cina yang juga bergelar Tan Sri sedang ditemuramah oleh seorang wartawan.  Duduk berdekatannya adalah 2 orang jurutera, anak beranak berketurunan India yang bekerja dengan syarikat Tan Sri tersebut. Berikut adalah perbualan mereka...Jom Terjah!

Tan Sri: Kerajaan perlu bertindak adil dalam pengagihan kek ekonomi negara. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap kaum bukan Melayu.  Kontrak antara orang Melayu dan bukan Melayu mesti diberikan sama rata demi keadilan.  Lagipun bangsa kami banyak menyumbang kepada kemajuan negara walaupun kami digelar sebagai kaum pendatang. Setelah bersusah payah semenjak sebelum merdeka, maka wajarkah kami dinafikan hak sebagai warganegara. Orang Melayu perlu lebih berkompromi dengan kaum lain untuk maju. Liberalisasi perlu dilaksanakan dengan meluas dalam semua sektor demi mencapai kesamarataan antara kaum.


Wartawan: Tan Sri, boleh saya tahu sudah berapa lama 2 orang jurutera ini bekerja dengan Tan Sri?


Tan Sri: Oh... sudah lama. Praba ni dah bekerja dengan saya hampir 30 tahun sejak syarikat ni ditubuhkan lagi. Malah anaknya pun sekarang bekerja dengan saya lebih 10 tahun. Mereka ini adalah pekerja saya yang paling berdedikasi dan banyak menyumbang kepada kemajuan syarikat.


Wartawan: Kalau begitu, apa kata Tan Sri berikan sebahagian saham syarikat ni kepada mereka berdua. Lagipun mereka sudah lama bekerja dengan Tan Sri, malah banyak menyumbang kepada syarikat sepertimana kata Tan Sri tadi.


Tan Sri: Eh.. mana boleh! Ini syarikat saya.  Lagipun saya dah bayar gaji yang mahal kepada mereka berdua dan saya tak pernah halang pun jika mereka nak kumpul harta. Mana boleh senang-senang saya nak bagi saham syarikat saya pada mereka.  Wartawan: Macam tu jugalah perasaan Melayu.
Tanah ini asalnya milik orang Melayu. Milik raja-raja Melayu. Lepas tu orang bukan Melayu macam Tan Sri pulak nak mintak hak sama rata dengan alasan kerana telah banyak menyumbang.. Tan Sri rasa wajar atau tidak permintaan tu?


Tan Sri: ............ ......... ......... ......... ........


Kisah di atas merupakan sedutan daripada kisah benar yang berlaku dalam sebuah majlis perasmian kilang di Gemas, Negeri Sembilan.

SELAMAT MENYAMBUT ULANGTAHUN KEMERDEKAAN KE 57...

https://www.facebook.com/intan.rahim1?fref=nf

Friday 29 August 2014

Kata-kata Tun Dr. M Berkakitan, Menulis, Membaca & Memahami...


https://www.facebook.com/thepatriots2020/photos/a.182165691977464.1073741828.181500092044024/277117975815568/?type=1

Thursday 28 August 2014

Impak #MH370: Murid Gelar Najib "Bapa Kapal Terbang"???


Tragedi melibatkan pesawat MH370 dan MH17 milik Syarikat Penerbangan Malaysia (MAS) yang berlaku pada tahun ini membawa impak yang amat besar terhadap negara.

Sudah pasti, insiden mengejutkan lagi luar biasa ini telah terpahat dalam sejarah sebagai peristiwa pahit untuk dikenang.

Begitu pun sepanjang proses menangani kedua-dua insiden tak terjangka ini terutama MH370 yang masih belum selesai sampai sekarang, individu paling terkesan tentulah Perdana Menteri, Dato’ Sri Najib Tun Razak dan hakikat ini dimaklumi semua rakyat.


Selain itu, insiden pesawat ini nampaknya turut mempengaruhi pemikiran seorang murid sekolah rendah.

Bayangkan ketika menjawab soalan diberikan guru dalam buku latihannya berkaitan gelaran PM Malaysia; murid tersebut menjawab dengan betul bahawa Tunku Abdul Rahman adalah Bapa Kemerdekaan, Tun Abdul Razak (Bapa Pembangunan), Tun Hussein Onn (Bapa Perpaduan), Tun Dr Mahathir (Bapa Pemodenan) dan Tun Abdullah Ahmad Badawi (Bapa Pembangunan Modal Insan).

Namun bila sampai part PM sekarang, dia menjawab Najib adalah Bapa Kapal Terbang / Bapa MH 370!

Terang-terangan jawapan murid ini salah tapi jelaslah, insiden ‘kapal terbang’ adalah satu peristiwa besar yang akan sentiasa dikaitkan dengan Dato’ Seri Najib apabila bercakap tentang sumbangannya ketika bergelar PM Malaysia baik sekarang mahu pun pada masa depan.

http://kulaanniring.blogspot.com/2014/08/impak-mh370-murid-gelar-najib-bapa.html

Melayu itu Islam


Pagi ini Demang terbaca artikal yang cukup mantap daripada sahabat blogger Demang iaitu GAP.

Satu perkara yang Demang terkesan dalam tulisan itu ialah mengenai keunikan bangsa Melayu.

Setahu Demang memang tiada bangsa lain di dunia ini yang mensyaratkan agama sebagai ciri utamanya selain Melayu.  Ini bermakna untuk menjadi orang Melayu seseorang itu mestilah beragama Islam dan tidaklah seseorang itu Melayu jika tidak beragama Islam.

Lihat perlembagaan negara kita Perkara 160 (2) berkenaan definisi MELAYU.

"Menurut Perkara 160 (2) Perlembagaan Malaysia, orang Melayu itu mestilah beragama Islam, mengamalkan adat budaya Melayu, bertutur menggunakan bahasa Melayu dan lahir sebelum hari merdeka sama ada di Persekutuan atau Singapaura, atau pada hari merdeka telah bermastautin di Persekutuan atau Singapura." (Wikipedia)

Jelas dinyatakan di situ bahawa untuk seseorang ditakrif sebagai orang Melayu, ia mestilah beragama Islam.
Demang tak kata Islam itu Melayu tetapi orang Melayu itu beragama Islam. Jika dia tidak Islam maka dia bukan orang Melayu namun bukan semua orang Islam berbangsa Melayu.

Maka jangan diperlekeh bangsa Melayu di Malaysia kerana orang Melayu itu agamanya Islam.
Satu lagi persoalan yang blogger tersebut timbulkan ialah dalam kehidupan ini memang Allah taala hantar individu tertentu yang tugasnya mengganggu perjalanan hidup dan perjuangan kita. 

Maka janganlah pelik apatah lagi terpengaruh dengan orang seperti Kalid Samad (bukan Khalid Ibrahim) yang sering menongkah arus dan menyimpang daripada perjuangan asal PAS.


TV3 DIKECAM KERANA TIDAK HORMAT ALLAHYARHAMAH DATUK SHARIFAH AINI.


Biduanita Negara, penyanyi Datuk Sharifah Aini diberitakan telah meninggal dunia pada pukul 1.26 pagi (5 Julai 2014) di Pusat Perubatan Pakar Damansara, Petaling Jaya. Satu kehilangan yang besar dan diselubungi kesedihan didalam industri hiburan negara yang pasti akan dirasai akibat daripada serangan penyakit fibrosis paru-paru atau paru-paru berparut.


Dalam kenyataan yang lalu, Allahyarhamah Sharifah Aini pernah mengeluarkan kenyataan kepada TV3 dan rakan media sebagaimana berkata: “Saya ada permintaan kepada stesen TV, kepada kawan-kawan di media. Kalau nak keluarkan gambar-gambar, tolonglah jangan keluarkan yang dulu yang tak berhijab. Kesian kat kita semua. Kami semua dah ‘move on’. Kita tak kata kita baik, tapi kita nak jadi baik. Kita nak dekat dengan Allah. Setiap hari kita mencari keredhaan Allah.”



Walau bagaimanapun, melalui program yang disiarkan di TV3 telah mengingkari pesanan Allayarhamah Datuk Sharifah Aini dengan menyiarkan program Majalah 3 saluran TV3 dengan menyiarkan mengenai perjalanan hidup biduanita negara tersebut.



Didalam laporan itu yang memaparkan bual bicara bersama teman-teman rapat Allahyarhamah dan juga rakaman serta gambar-gambar beliau pada ketika masih muda dan belum berhijab.



Ini menimbulkan kemarahan ramai yang disuarakan di laman rasmi FACEBOOK TV3. Bagi pihak Majalah 3, mereka tidak berniat untuk megaibkan arwah Allahyarhamah, tapi sebaliknya hanyalah untuk memberi penghormatan kepada beliau.



Namun, ada kebenarannya seperti yang diperkatakan oleh orang ramai di laman FACEBOOK tersebut. Sebagai dimaklumkan TV3 adalah stesen penyiaran yang ternama dan ditonton oleh seluruh rakyat Malaysia, pihak TV3 seharusnya lebih peka dengan perkara yang berkaitan dengan Allahyarhamah agar tidak menimbulkan sangkaan buruk kepada saluran tv tersebut. 


Hamas menang?



Hamas bukan sahaja menang dari sudut ketenteraan. Kita boleh huraikan dari sudut ketenteraan namun kemenangan yang lebih besar, lebih menarik dan lebih muktamad adalah :

1. Kemenangan politik
2. (Public opinion) Pandangan umum masyarakat antarabangsa.

Seperti peperangan Hijaratus sijjil (2012) Israel tidak ada pilihan melainkan terima semua syarat yg dikemukakan oleh HAMAS. Bezanya kali ini ialah Israel menerima tuntutan HAMAS melalui Fatah as Sisi, yang diharapkan akan memaksa HAMAS untuk tunduk kepada syarat syarat Israel. Namun sebaliknya yang berlaku. 

Tanpa sebarang perundingan Israel menerima semua tuntutan HAMAS!

1. Membuka semua 5 laluan masuk ke Gaza dari israel. Setakat ini cuma 2 yg berfungsi (Eretz dan Kareem Shalom), di mana pergerakan keluar masuk dan penyaluran bantuan kecemasan dan kemanusiaan termasuk bahan binaan akan berjalan lancar tanpa sebarang sekatan. Syarat ini juga termasuk transaksi kewangan dari seluruh dunia tanpa kawalan dari US, EU dan Israel.

2. Tentang zon perikanan. Bukan sahaja diperluaskan sehingga 6 batu nautika dan dilanjutkan sehingga 12 batu nautika sebelum akhir tahun 2014, bahkan buffer zone (zon penampan) dihapuskan. Sebelum ini nelayan dibenarkan menangkap ikan sehingga 3 batu nautika dan 1 batu nautika sebagai buffer zone (bermakna nelayan hanya boleh menangkap ikan setakat 2 batu nautika).

3. Tentang pembinaan semula - ini akan dimuktamadkan dalam tempoh sebulan selepas rundingan dgn egypt. Ini termasuk pembinaan semua pelabuhan dan lapangan terbang di Gaza. Di sini Mesir pula yang terpaksa mengakui hak Palestin untuk laluan tanpa sekatan di sempadan Rafah dan kemasukan barang-barang binaan yang akan diselaraskan dalam sebuah konferens antarabangsa yang akan dilaksanakan dalam tempoh sebulan dari tarikh bermulanya gencatan senjata jangka panjang.

4. Kejayaan terbesar ialah israel bersetuju untuk tidak lagi menjejak dan mensasarkan pergerakan pimpinan HAMAS dalam dan di luar Gaza.

Ini adalah kejayaan besar kerana Israel bersetuju di hadapan seluruh dunia utk menerima semua syarat syarat HAMAS terutama syarat tidak lagi menjejaki pimpinan HAMAS.

Israel terpaksa menelan ego nya yg amat pahit apabila tunduk kpd HAMAS yg dicop sebagai pengganas dan berikrar tdk akan berunding dgn HAMAS

Kini mereka bukan sahaja terpaksa berunding bahkan terpaksa menerima syarat syarat HAMAS!

Bagi mereka yg meneliti sejarah ini adalah umpama British unconditional surrender of Singapore to Japan! Penyerahan Singapura oleh British kepada Jepun yang tercatat sebagai episod paling memalukan dalam sejarah empayar British.

Jadi isunya bukan Israel akan mungkir janji. Kemungkinan Israel mungkir janji adalah hampir pasti. Sebab itu HAMAS hanya bersedia untuk rundingan gencatan senjata dan bukan rundingan damai. Ini bermakna hubungan di antara HAMAS dan Israel tetap hubungan peperangan yang dihentikan atas terma-terma yang diterima oleh Israel tanpa syarat. Oleh kerana ia gencatan senjata ia boleh berakhir bila-bila masa terutama sekiranya Israel melanggar ketetapan gencatan senjata tersebut.

Isunya israel telah dimalukan (humiliated before the whole wide world). Ia adalah ibarat kaki buli (big bully) yang diejek dan menjadi bahan tertawa masyarakat antarabangsa (taunted and a subject of jest by everyone.). US yang menjadi pelindung setia hanya memerhatikan sahaja ketua penjahat upahan mereka dimalukan oleh Gaza.

It is unthinkable for a big bully to be jeered by his own victim. And the world gave a standing ovation to gaza.

Dr. Hafidzi Mohd Noor
Pengerusi,
Humanitarian Care Malaysia.

(foto: ezz al zanoon)

https://www.facebook.com/aqsa.syarif/photos/a.129148023775541.17193.107299275960416/825662514124085/?type=1

Featured post

Alamat Bengkel Kereta Melayu Islam / Bumiputera seluruh Malaysia

Alamat Bengkel Kereta Melayu seluruh Malaysia! Baca alamat sampai habis dan ada link download disediakan! Jika ada maklumat tambahan al...