Gagasan Malaysia Baharu 13 Mei 2018

Imagine Dragons - Mad World (Lyrics + Terjemahan)

Tuesday, 11 May 2021

Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah Tuhanku

Ketika Allah Berdialog dengan Akal dan Nafsu saat Di Ciptakan


Gambar : Kemuliaan manusia adalah terletak kepada keistimewaan yang Allah s.w.t. berikan akal fikiran kepada makhluk yang bernama manusia. Manusia adalah sebaik-baik makhluk yang diciptakan Allah s.w.t. untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Allahuakbar !

Secara bahasa, ‘aql (akal) bisa bermakna al-hikmah (kebijakan) atau bisa juga bermakna tindakan yang baik dan tepat. Akal juga bisa bermakna sifat, dikatakan; ‘uqila lahu shay’un’ artinya “Dijaga atau “diikat (hubisa) akalnya dan dibatasi”. 

Secara istilah, akal adalah daya pikir yang diciptakan Allah s.w.t. (untuk manusia) kemudian diberi muatan tertentu berupa kesiapan dan kemampuan yang dapat melahirkan sejumlah aktivitas pemikiran serta dapat membedakan yang salah dan yang benar yang berguna bagi kehidupan manusia yang telah dimuliakan oleh Allah s.w.t.

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” (QS. an-Nahl:12) 

Sedangkan nafsu dalam bahasa Melayu, 'nafsu' bermakna keinginan, kecenderungan atau dorongan hati yang kuat. Jika ditambah dengan kata hawa (hawa nafsu), biasanya dikaitkan dengan dorongan hati yang kuat untuk melakukan perkara yang tidak baik. Adakalanya bermakna selera, jika dihubungkan dengan makanan. Nafsu syahwat pula berarti keberahian atau keinginan bersetubuh. Jauh sebelum diciptakannya Nabi Adam a.s., Allah telah menciptakan akal dan nafsu. Setelah akal dan nafsu diciptakan, mereka dipanggil untuk menghadap Allah, terjadilah dialog di antara mereka dengan Allah.

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah s.w.t. telah menciptakan akal, maka Allah Swt telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal mengadaplah engkau." 

Maka akal pun mengadap kehadapan Allah s.w.t., kemudian Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik. 

Kemudian Allah s.w.t. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". 

Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah." 

Lalu Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."

Setelah itu Allah s.w.t. menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". 

Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. 

Kemudian Allah s.w.t. berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". 

Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau." 

Setelah itu Allah s.w.t. menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. 

Kemudian Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". 

Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau." 

Lalu Allah Swt menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun dan tidak diberi makan. 

Setelah dikeluarkan maka Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". 

Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, "Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku." 

Dalam riwayat lain nafsu dihukum di neraka selama 70.000 tahun. Sahabat bacaan Madani yang dirahmati Allah. Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita menguasai nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu menguasai kita, sebab kalau dia yang menguasai kita maka kita akan menjadi hancur terkubur dosa.

Terima kasih sudah berkunjung.

P/S : Di atas sebab inilah kita disyariatkan untuk berpuasa untuk menundukkan nafsu kita. Selain itu, kita juga disyariatkan berpuasa seperti mana telah syariatkan berpuasa seperti yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi dan Rasul-rasul sebelum ketibaan Rasulullah s.a.w. untuk memimpin Umat Islam sebagai Umat Akhir Zaman. Wallahualam.

Sebagai penutup kepada perkongsian kali ini, disertakan sebahagian kisah yang daripada Nabi Musa a.s.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Suatu ketika Musa (AS) bertanya kepada Allah Ta'ala: Ya Allah!  Engkau telah memberi saya kehormatan dan hak istimewa untuk berbicara dengan Engkau secara langsung, Apakah Engkau memberikan hak istimewa ini kepada orang lain?  Allah Ta'ala menjawab, wahai Musa di akhir zaman nanti saya akan mengantar satu ummat, yang akan menjadi Ummat Muhammad (SAW) dengan bibir kering, lidah kering, tubuh kurus dengan mata cekung jauh ke dalam rongganya, dengan hati kering dan perut kempes menanggung rasa lapar  - akan memanggilku (dalam doa), mereka akan lebih dekat dengan saya daripada engkau wahai Musa! Ketahuilah sesungguhnya engkau berbincang kepadaKu ada 70000 tabir antara engkau dan Aku, tetapi pada saat berbuka puasa tidak akan ada satu tabir pun antara saya dan Ummat Muhammad (SAW) yg sedang berpuasa.. Wahai Musa! Aku telah mewajibkan diriku sendiri bahwa pada saat berbuka puasa saya tidak akan pernah menolak doa orang yang berpuasa!

Subhanallah !!
   🍁 Dengan Rendah Hati kami meminta: Tolong sebarkan Hadis ini sebanyak mungkin kepada orang-orang tersayang.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Alamat Bengkel Kereta Melayu Islam / Bumiputera seluruh Malaysia

Alamat Bengkel Kereta Melayu seluruh Malaysia! Baca alamat sampai habis dan ada link download disediakan! Jika ada maklumat tambahan al...